Pada akhir perdagangan akhir pekan Sabtu dinihari (03/04), harga batubara Rotterdam naik terdorong kenaikan harga minyak mentah.
Harga minyak mentah berjangka AS berakhir naik 25 sen atau 0,5 persen, pada $ 50,60 per barel pada perdagangan akhir pekan Sabtu dinihari (01/04).
Di akhir perdagangan harga batubara Rotterdam berjangka untuk kontrak Mei 2017 berada di posisi 72,35 dollar per ton. Harga komoditas tersebut mengalami penguatan sebesar 0,80 dollar atau setara dengan 1,12 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.
Untuk minggu ini harga batubara melonjak 3,65 persen, sebagian besar terdukung kenaikan minyak mentah.
Namun untuk bulan Maret, harga batubara merosot -1,5 persen, sebagian besar terganjal pelemahan minyak mentah dan penurunan permintaan Tiongkok.
Untuk bulan Februari, harga batubara melonjak 2 persen. Kenaikan bulan Februari terpicu meningkatnya ekspor batubara kokas AS, kenaikan harga minyak mentah, pelemahan dollar AS. Kenaikan lebih jauh tertahan penguatan dollar AS.
Harga batubara rotterdam ICE bulan Januari melonjak sekitar 7 persen. Lonjakan batubara juga terdorong melonjaknya harga minyak mentah dan terjadinya penurunan produksi batubara AS tahun 2016, pada minggu ketiga Januari.
Untuk kuartal pertama tahun 2017 ini harga batubara melonjak 4,33 persen.
Malam nanti akan dirilis data ISM Manufacturing PMI dan Markit Manufacturing PMI Maret AS yang diindikasikan melemah. Jika terealisir dapat melemahkan dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga batubara berjangka Rotterdam pada perdagangan selanjutnya berpotensi naik jika dollar AS terealisir melemah. Harga batubara berjangka berpotensi menguji level resistance pada posisi 72,85 dollar dan Resistance kedua di level 73,35 dollar. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi pelemahan harga ada pada posisi 71,85 dollar dan 71,35 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang
—
Distribusi: Vibiznews
Speak Your Mind