Harga Batubara Rotterdam Akhir Pekan Tertekan Penurunan Konsumsi Tiongkok; Mingguan Naik 1,8 Persen

Pada akhir perdagangan akhir pekan Sabtu dini hari (03/12), harga batubara Rotterdam berakhir merosot. Harga batubara turun terpicu menurunnya konsumsi Tiongkok.

Dalam tiga kuartal pertama 2016 konsumsi batubara menurun 68 juta ton, atau 2,4%. Hal ini tidak mengherankan mengingat apa yang dilakukan pemerintah Tiongkok untuk meningkatkan kapasitas energi terbarukan dan mengurangi polusi dari sektor batubara.

Harga batubara Rotterdam berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak bulan Januari 2017 merosot di posisi 77,95 dollar per ton. Harga komoditas tersebut mengalami penurunan sebesar -0,75 dollar atau setara dengan -0,95 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.

Secara mingguan harga batubara naik 1,83 persen. Kenaikan mingguan sebagian besar terdukung lonjakan harga minyak mentah dan pelemahan dollar AS.

Malam nanti akan dirilis data ISM Non Manufacturing November yang diindikasikan meningkat. Jika terealisir akan menguatkan dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga batubara berjangka Rotterdam pada perdagangan selanjutnya berpotensi lemah dengan penguatan dollar AS. Harga batubara berjangka berpotensi mengetes level Support pada posisi 77,50 dollar dan Support kedua di level 77,00 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 78,50 dollar dan 78,00 dollar.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*