Harga Batubara Rotterdam Akhir Pekan Naik 2 Persen Dengan Pelemahan Dollar AS; Mingguan Melonjak 6 Persen

Pada akhir perdagangan akhir pekan Sabtu dini hari (05/11), harga batubara Rotterdam ditutup naik terpicu pelemahan dollar AS.

Dollar AS tergelincir pada hari Jumat dengan kecemasan menjelang pemilihan presiden AS yang semakin mendekat, meskipun laporan pekerjaan AS mantap yang mendukung ekspektasi untuk kenaikan suku bunga Federal Reserve bulan depan.

Pelemahan dollar AS membuat harga batubara rotterdam yang dijual dalam mata uang dollar AS menjadi lebih murah, sehingga permintaannya meningkat.

Harga batubara Rotterdam berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak bulan Desember 2016 berakhir naik di posisi 86,90 dollar per ton. Harga komoditas tersebut mengalami kenaikan sebesar 1,80 dollar atau setara dengan 2,12 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.

Secara mingguan, harga batubara melonjak 6,2 persen, sebagian besar terdukung pelemahan dollar AS dan penurunan produksi Tiongkok.

Dengan keputusan FBI yang menyatakan Hillary Clinton tidak bersalah dalam penyalahgunaan email pribadi, maka akan memberikan kesempatan untuk keunggulan Clinton atas Trump, sehingga menguatkan dollar AS.

Lihat : FBI Bebaskan Clinton Dari Tuduhan Penyalahgunaan Email Pribadi

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga batubara berjangka Rotterdam pada perdagangan selanjutnya berpotensi melemah dengan potensi penguatan dollar AS.

Harga batubara berjangka berpotensi mengetes level Support pada posisi 86,40 dollar dan Support kedua di level 85,90 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 87,40 dollar dan 87,90 dollar.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*