Memulai perdagangan pasar valas tanah air awal pekan kedua tahun 2017 (9/1), kekuatan kurs rupiah yang pekan lalu berhasil alami penguatan mingguan terpangkas oleh momentum penguatan dollar terhadap banyak rivalnya. Selain itu gerak rupiah mendapat beban dari BI yang melemahkan kurs referensinya pada perdagangan hari ini.
Kuatnya rupiah pagi ini belum menambah aliran masuk modal investor asing melebihi arus keluar di bursa saham hingga tercetak net sell sebesar Rp17 miliar lebih. Tekanan jual investor asing tersebut membuat IHSG terangkat terpukul hingga 0,3%.
Lihat: IHSG 9 Januari Dibuka Positif Terbantu Kenaikan Wall Street
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot pagi ini bergerak negatif dengan posisi pelemahan 0,07% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13380/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13388/US$. Namun untuk kurs Jisdor ditetapkan BI ke posisi lebih lemah di 13385 dari perdagangan sebelumnya di 13347.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini berpotensi lemah pada akhir perdagangan oleh usaha kuatnya pergerakan dollar AS di pasar internasional, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di level support di 13420 dan resistance di 13330.
H Bara/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center Editor : Jul Allens
—
Distribusi: Vibiznews
Speak Your Mind