Fluktuatif, Harga Minyak Turun Lagi Setelah Kesepakatan Irak-Kurdi

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK — Harga minyak dunia jatuh pada Selasa (2/12) atau Rabu pagi WIB,  setelah pemerintah Irak dan otonom Kurdi mencapai kesepakatan. Kedua pihak sepakat meningkatkan ekspor minyak ke pasar global di tengah kondisi membanjirnya pasokan global.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari, turun 2,12 dolar AS menjadi ditutup pada 66,88 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Sehari sebelumnya, harga ditutup pada 69,00 dolar AS per barel, naik 2,85 dolar AS dari tingkat penutupan Jumat lalu.

Patokan London, minyak mentah Brent untuk pengiriman Januari, menetap di 70,54 dolar AS per barel, turun 2,00 dolar AS dari tingkat penutupan Senin. Sehari sebelumnya, harga ditutup pada 72,54 dolar AS per barel. 

Pemerintah Irak dan wilayah otonomi Kurdi pada Selasa menyepakati kapasitas ekspor minyak mereka. Mulai awal 2015, daerah otonom Kurdi boleh mengeskpor 250.000 barel per hari dan Provinsi Kirkuk dapat mengekspor 300.000 barel per hari lainnya.

Kesepakatan baru itu bisa membantu mendorong produksi harian anggota OPEC Irak melewati tiga juta barel per hari, naik dari sekitar 2,5 juta barel pada November.

Tambahan 550.000 barel per hari “bukan jumlah minyak yang besar, tetapi dalam pasar yang sudah lemah, itu mendorong harga turun,” kata Michael Lynch dari Strategic Energy and Economic Research.

Harga minyak terpukul akhir pekan lalu setelah Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) mempertahankan pagu produksinya tidak berubah, meskipun pasokan yang melimpah mendorong harga melemah tajam.


Distribusi: Republika Online RSS Feed

Speak Your Mind

*

*