Fluktuasi harga minyak akan membayangi rupiah

JAKARTA. Harga minyak masih mengalami fluktuasi sehingga menjadi tekanan bagi pergerakan rupiah.

Di Pasar Spot, Selasa (2/2) nilai tukar rupiah terhadap dollar AS melemah 0,43% ke Rp 13.691 dibanding sehari sebelumnya. Sementara di kurs tengah Bank Indonesia, rupiah menguat 0,56% ke Rp 13.621 per dollar AS.

Trian Fathria, Research and Analyst Divisi Treasury PT Bank Negara Indonesia Tbk mengatakan, pelemahan nilai tukar rupiah seiring turunnya harga minyak dunia. Pasalnya, penurunan harga minyak turut menyeret harga komoditas sebagai ekspor utama Indonesia. Di sisi lain, pelemahan harga minyak juga membuat dollar AS semakin bertenaga.

Di samping itu, mata uang garuda juga mendapat tekanan dari data manufaktur baik dalam negeri maupun China sebagai mitra dagang Indonesia. Data manufaktur Indonesia bulan Januari 2016 berada di level 48,9 sementara manufaktur Tiongkok di angka 49,4.

“Data manufaktur idealnya di atas 50, tetapi saat ini masih di bawahnya,” ujar Trian.

Padahal mata uang USD sebenarnya juga sedang mengalami koreksi setelah manufaktur Amerika Serikat berada di level 48,2 atau di bawah proyeksi 48,6. Komentar Pejabat The Fed Stanley Fischer yang mengkhawatirkan dampak ekonomi global pada pertumbuhan dan inflasi AS menambah tekanan pada USD.

“Dollar AS sempat terkoreksi namun kembali menguat terhadap rupiah,” lanjut Trian.

Selanjutnya, Trian menduga fluktuasi harga minyak masih akan membuat rupiah melemah terbatas pada Rabu (3/2).


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*