Fenomena Perubahan Iklim Dinilai Untungkan Saham Agrikultur

Jakarta – KDB Daewoo Securities menyarankan pelaku pasar melihat saham-saham perusahaan komoditas kelapa sawit. Fenomena perubahan iklim mendorong harga komoditas tersebut naik.

“Kita memprediksi bahwa tanda-tanda kedatangan El Niño akan menendang harga minyak kelapa sawit di minggu-minggu ke depannya. Untuk itu disarankan untuk melihat saham-saham seperti AALI, SMAR, dan LSIP,” tulis KDB Daewoo dalam hasil risetnya.

Tanda peringatan bahwa El Niño akan datang bisa dilihat dari naiknya harga komoditas agrikultur seperti gula dan gandum. Dengan prediksi akan adanya perubahan cuaca ini, KDB Daewoo menyarankan investor untuk melihat saham-saham yang terkait dengan minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil).

Menurut Malaysian Palm Oil (MPOC), Indonesia dan Malaysia adalah dua negara yang menjadi kunci dari persediaan minyak kelapa sawit, di mana kedua negara tersebut mengkontribusi sampai 85% minyak kelapa sawit dunia.

El Niño dan La Niña akan menjadi salah satu dampak besar bagi pasar finansial global. Fenomena El Niño akan menghangatkan bagian timur dan bagian tengah dari Samudra Pasifik, sementara La Niña akan menghangatkan bagian barat.

Pergeseran pola cuaca yang dibuat oleh El Niño dan La Niña mengakibatkan perubahan ekstrim pada temperatur dan cuaca di banyak daerah; dari sangat panas ke sangat dingin dan dari hujan lebat sampai kemarau.

Fenomena-fenomena ini tidak terlihat sejak pertengahan tahun 2012, tetapi pada tahun ini bisa dilihat bahwa ada banyak cuaca-cuaca yang tidak seperti biasanya seperti kekeringan ekstrim di Brazil dan Asia Tenggara, hujan besar dan banjir di Inggris, cuaca dingin yang ekstrim di US, dan panas yang ekstrim di Australia.

National Weather Climate Prediction Centre di AS memperkirakan 50% kemungkinan El Niño akan kembali, bahkan ahli meteorologi lainnya memperkirakan 70% sampai 80%. Jika perkiraan ini benar, maka 2015 bisa menjadi waktu yang paling panas.

Perubahan cuaca tentunya akan mempengaruhi produksi agrikultur global, dampak khusus akan mempengaruhi secara langsung ke negara-negara yang ekonominya ditopang oleh produksi-produksi agrikultur. Negara-negara tersebut akan mengalami goncangan yang cukup besar dan mempengaruhi perekonomian negara, contohnya ekspor dan impor.


Distribusi: BeritaSatu – Pasar Modal

Speak Your Mind

*

*