Fed Rate Urung Naik, Rupiah Berpotensi Menguat Lagi

Jum’at, 30 Oktober 2015 | 09:19 WIB

Ilustrasi mata uang rupiah . REUTERS/Beawiharta

TEMPO.CO, Jakarta – Berdasarkan catatan Bank Indonesia, laju rupiah mampu mengalami kenaikan. Menurut Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada, pelaku pasar tampak mengurangi transaksi pada mata uang dolar Amerika Serikat seiring hasil keputusan sidang bank sentral Amerika Serikat (FOMC) yang masih menahan suku bunga acuannya (Fed Rate).

“Kembali ditundanya kenaikan suku bunga The Fed mengurangi daya dorong bagi indeks US$ untuk mengalami kenaikan,” kata Reza dalam siaran persnya, Jumat, 30 Oktober 2015.

Pergerakan dolar Amerika cenderung variatif terhadap sejumlah mata uang. Terhadap euro, pound Inggris, rubel Rusia, dolar Australia, dan beberapa mata uang lain, nilai dolar Amerika cenderung melemah.

Sebelumnya, pelemahan pada rupiah cenderung tipis seiring masih adanya pelaku pasar yang menahan transaksi jelang rapat The Fed. Laju rupiah turut menunggu kepastian akan rapat The Fed tersebut. Harapannya, jika The Fed kembali menunda kenaikan suku bunganya, indeks US$ akan menurun dan dapat memberikan imbas positif bagi rupiah.

Dengan laju rupiah yang cenderung menguat sesuai dengan perkiraan sebelumnya, ujar Reza, seharusnya masih ada daya dorong bagi rupiah untuk tetap berada di zona hijau. Meski demikian, masih adanya ketidakpastian menjadikan pelaku pasar harus tetap mencermati sentimen yang akan muncul.

Reza memprediksi laju rupiah hari ini berada di atas target resisten 13.618 dengan kurs tengah Bank Indonesia 13.550-13.575.

MAYA AYU PUSPITASARI
 


Distribusi: Tempo.co News Site

Speak Your Mind

*

*