Event dan Rilis Data Penting untuk Bursa Asia Pekan Ini

Pada perdagangan pekan ini di Asia-Pasifik fokus para investor adalah ke Jepang (28/4). Bank sentral Jepang akan melaksanakan rapat moneter bulanannya untuk pertama kali sejak kenaikan pajak penjualan bulan April ini.

Investor juga menantikan rilis data ekonomi dari Tiongkok berupa data aktivitas sektor manufaktur bulan April, yang akan dirilis pada tanggal 1 Mei mendatang.

Bank of Japan masih diperkirakan akan mempertahankan kebijakan moneternya pada pengumuman hari Rabu mendatang. Meskipun dipastikan bahwa kenaikan pajak penjualan akan menunjukkan dampaknya terhadap ekonomi di Jepang, akan tetapi untuk pertemuan bulan ini bank sentral Jepang diperkirakan belum akan melakukan perubahan kebijakan. Para ekonom memprediksi bahwa bank sentral Jepang akan meningkatkan besaran stimulus moneter pada paruh kedua tahun ini demi mengurangi dampak negatif ekonomi akibatk kenaikan pajak.

Dari Tiongkok, data resmi Purchasing Manager Index (PMI) dari sektor manufaktur akan dirilis hari Kamis. Data awal PMI dari HSBC yang dirilis pekan lalu berada di level 48.3, lebih baik dibandingkan data final HSBC untuk bulan Maret yang ada di level 48.

Stimulus mini yang digelontorkan pemerintah awal bulan ini, bersama dengan pemulihan permintaan untuk produk ekspor Tiongkok, diperkirakan akan mendorong PMI HSBC ke kisaran 49-50 poin bulan-bulan mendatang. Data PMI resmi diperkirakan akan bergerak ke kisaran 50.5 – 51.0.

Faktor di luar Asia yang bisa memperngaruhi perdagangan di kawasan Asia pekan ini adalah hasil pertemuan FOMC Fed. Bank sentral AS ini akan merilis kebijakan moneternya Kamis dini hari. Diperkirakan bank sentral akan melanjutkan tapering sebesar 10 miliar dollar per bulan menjadi tinggal 45 miliar dollar.

Ika Akbarwati/Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research/VM/VBN                       

Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*