Perdagangan di pasar forex terakhir, Euro jatuh ke level terendah dua setengah bulan terhadap dolar pada malam ini setelah data menunjukkan bahwa ekonomi zona euro tumbuh pada tingkat lebih lambat dari yang diperkirakan pada kuartal pertama yang juga menambah tekanan pada Bank Sentral Eropa untuk menopang pemulihan di wilayah tersebut.
Selain itu runtuhnya Euro juga disebabkan buruknya data-data prelim GDP dari Italia dan Perancis yang meredam menguatnya data prelim GDP dua negera tersebut. Buruknya data ekonomi ini juga dibayangi oleh aksi unwinding carrytrade dari Jepang.
Pasangan pair EUR/USD terakhir turun 0,43 % menjadi 1,3656 yang merupakan level terlemah sejak 27 Februari lalu. Secara teknikal pasangan ini cenderung untuk mencari support di 1,3600 dengan level resistance pada 1.3722.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan rentang normal pergerakan Euro/Dollar pada hari ini diperkirakan akan bergerak melemah semakin menjauhi level resistancenya, dimana jika dilihat indikator RSI terdapat perbedaan yang jelas yang menunjukkan terjadinya trend bearish pada pasangan pair ini.
Joel/Journalist/VM/VBN
Editor: Jul Allens
—
Distribusi: Vibiznews
Speak Your Mind