Emas Turun Terdorong Dolar AS Yang Lebih Lemah

INILAHCOM, Chicago – Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih tinggi, Rabu atau Kamis (10/12/2015) pagi WIB. Itu terdukung oleh dolar AS yang melemah.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari naik US$1,2 atau 0,11 persen, menjadi menetap di US$1.076,50 per ounce. Emas mendapat dukungan karena Indeks Dolar AS turun 1,03 persen menjadi 97,39 pada pukul 18.00 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama.

Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, berarti jika dolar turun maka emas berjangka akan naik, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lainnya. Fitur perdagangan hari ini volume rendah dan tidak ada berita, karena tidak ada laporan ekonomi utama yang dirilis.

Pasar masih dalam proses mencerna kenaikan suku bunga yang diharapkan pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Desember. Namun demikian, probabilitas tersirat saat ini untuk kenaikan suku bunga Desember telah mencapai 85 persen, menurut alat Fedwatch CMEGroup.

Peningkatan suku bunga The Fed mendorong investor menjauh dari emas dan menuju aset-aset dengan imbal hasil, karena logam mulia tidak mengenakan suku bunga. Harapan awalnya untuk penundaan kenaikan suku bunga hingga 2016, tetapi pertemuan FOMC pada akhir Oktober menegaskan bahwa Fed ingin menaikkan suku sebelum akhir 2015.

Belum ada peningkatan suku bunga The Fed sejak Juni 2006, sebelum mulai dari krisis keuangan Amerika. Para analis percaya bahwa pasar telah hampir sepenuhnya memperhitungkan ekspektasi kenaikan suku bunga Desember, dan bahwa pasar sekarang belum yakin kapan kenaikan suku bunga berikutnya akan terjadi.

Perak untuk pengiriman Maret bertambah 7,3 sen, atau 0,52 persen, menjadi ditutup pada US$14,189 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik USS$19,3 atau 2,28 persen, menjadi berakhir pada US$865,80 per ounce. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*