Ekspor PT Renuka Coalindo Tertahan Izin IUP OPK

INILAHCOM, Jakarta – PT Renuka Coalindo Tbk (SQMI) menargetkan penjualan batu bara di tahun 2017 ini sebesar 600.000 ton. Penjualan ini akan dilakukan setelah perseroan memperoleh izin usaha pertambangan operasi produksi khusus (IUP OPK).

Tahun lalu perseroan mengatakan telah memperolah kontrak baru untuk mengekspor batu bara, namun sayangnya ekspor ini terkendala karena perseroan belum memperoleh ijin IUP OPK tersebut.

“Kami sudah mengurus perizinan tersebut. Setelah izin terbit, kami baru bisa ekspor,” kata Shantanu Lath, Direktur Utama perseroan di Gedung BEI, Senin (5/6/2017).

Untuk itu tahun ini perseroan optimis dapat melakukan ekspor kepada pembeli utama dari batu bara yang diproduksi perseroan, yakni Grup Shree Renuka Sugars Limited, India.

Shantanu juga mengatakan bahwa tahun ini perseroan akan fokus dalam bisnis perdagangan batu bara setelah melakukan penjualan terhadap dua asetnya di Jambi Prima Coal dan Surya Global Makmur.

SQMI pernah mencapai angka penjualan batu bara tertinggi di angka 1,2 juta ton pada tahun 2012. Namun sayangnya ketika harga komoditas batu bara mengalami penurunan, perseroan merugi dan memutuskan untuk menjual aset tambangnya.

Untuk tahun buku 2016-2017, perseroan mencatakan penjualan bersih senilai US$4,38 juta yang mengalami penurunan sebesar 40% dibandingkan dengan pendapatan di tahun buku 2015-2016 senilai US$7,30 juta. Selain itu perseroan memperoleh laba bersih senilai US$527 ribu dari hasil penjualan asetnya, sementara untuk tahun 2015-2016 perseroan masih mengalami rugi senilai US$1,76 juta.

Saat ini total aset yang dimiliki perseroan adalah senilai US$479 ribu untuk tahun 2016-2017, mengalami penurunan dari US$10,94 juta di tahun 2015-2016. [hid]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*