Ekonom proyeksikan rupiah akhir tahun Rp14.100 per dolar

Jakarta (ANTARA News) – Ekonom senior Anton Gunawan memproyeksikan nilai tukar rupiah pada akhir tahun akan menyentuh level Rp14.100 per dolar AS.

“Dari segi kurs kita cenderung melemah, kelihatannya untuk tahun ini saya bisa katakan rupiah masih akan ada tekanan sampai akhir tahun,” ujar Anton di Jakarta, Rabu.

Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia pada Rabu, nilai tukar rupiah mencapai Rp13.757 per dolar AS, menguat dibandingkan hari sebelumnya Rp13.808 per dolar AS.

“Di samping faktor yuan, di domestik secara umum akan terjadi tekanan permintaan dolar yang lebih tinggi di bulan (Desember) ini. Jadi saya perkirakan rupiah akan ada di kisaran Rp14.100 per dolar AS di akhir tahun, tapi tahun depan saya yakin akan lebih menguat,” kata Anton.

Menurut Anton, dari sisi permodalan, pada 2016 diprediksi arus modal masuk akan tetap masuk ke Indonesia seiring dengan perbaikan pertumbuhan ekonomi domestik.

“Kalau melihat prospek pertumbuhan kita di kisaran 5 persen pada tahun depan itu cukup bagus dan itu bisa menarik inflow ke Indonesia, itu alasan saya kenapa rupiah akan menguat tahun depan,” ujar Anton.

Nilai tukar rupiah menguat setelah mengalami tekanan depresiasi pada triwulan III 2015. Pada triwulan III 2015, rupiah secara rata-rata melemah sebesar 5,35 persen (qtq) ke level Rp13.873 per dolar AS.

Tekanan terhadap rupiah dipengaruhi oleh faktor eksternal, yaitu kekhawatiran terhadap normalisasi kebijakan The Fed dan devaluasi yuan.

Namun, rupiah menguat pada bulan Oktober 2015 dipicu oleh sentimen positif terhadap EM akibat FOMC yang dovish dan membaiknya optimisme terhadap prospek ekonomi Indonesia sejalan dengan rangkaian paket kebijakan pemerintah dan paket stabilisasi nilai tukar yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.

Rupiah secara rata-rata menguat 4,47 persen (mtm) ke level Rp13.783 per dolar AS. Ke depan, Bank Indonesia akan terus menjaga stabilitas nilai tukar sesuai dengan fundamentalnya.

Editor: Fitri Supratiwi

COPYRIGHT © ANTARA 2015


Distribusi: ANTARA News – Ekonomi – Bursa

Speak Your Mind

*

*