Ekonom: Pelemahan Rupiah Tunggu Sidang The Fed

Monday, 15 December 2014, 00:55 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pelemahan rupiah terus terjadi. Kondisi ini, menurut pengamat ekonomi Lana Soelistianingsih akan bertahan hingga minggu kedua Desember ini. “Melemah rupiah sampai menunggu The Fed rapat tanggal 16-17 Desember. Kemungkinan minggu kedua ada kestabilan setelah tanggal 17 Desember,” katanya menjelaskan, Ahad (14/12).

Menanggapi pelemahan rupiah ini, pengamat ekonomi Lana Soelistianingsih berpendapat bahwa kegiatan ekspor dan impor dalam kurs rupiah masih diuntungkan. “Kalau rupiah melemah, kalau hitungan ekspor impor dalam rupiah kita masih diuntungkan, karena ekspor kita itu sebagian besar dalam bentuk komoditas,” katanya.

Kondisi ini bisa terjadi meskipun pasar global sedang lesu, dengan anjloknya harga minyak mentah dan beberapa komoditas seperti CPO (crude palm oil) atau minyak sawit dan batubara. “Ya walaupun sebenarnya harganya turun seperti harga minyak mentah turun dan harga komoditas turun, CPO dan batubara. Tetapi karena rupiah melemah maka penerimaan dalam rupiahnya itu meningkat,” lanjut Lana.

Mengenai nilai rupiah yang ideal bagi perdagangan ekspor dan impor, Lana beranggapan bahwa itu tidak bisa diukur. “Itu tidak aja patokannya,” ujarnya.

Reporter : C85
Redaktur : Indira Rezkisari

Allah pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: Jadilah. Lalu jadilah ia. (QS.Al-Baqarah [2]:117)

  Isi Komentar Anda

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.


Distribusi: Republika Online RSS Feed

Speak Your Mind

*

*