Dunia Diguncang Perang Mata Uang, Apa Itu?

Jakarta -Dunia tengah dalam tekanan perekonomian. Berbagai negara berlomba-lomba melemahkan mata uangnya.

Bukan tanpa alasan, pelemahan mata uang ini sengaja dilakukan untuk meningkatkan daya saing ekspor. Dengan pelemahan mata uang, harga barang-barang ekspor negaranya menjadi murah.

Negara yang baru-baru ini melakukan hal tersebut adalah China. Negeri tirai bambu tersebut mendevaluasi mata uangnya hingga lebih dari 3%.

Kemarin, langkah serupa dilakukan Vietnam yang dengan sengaja melemahkan mata uang dong agar barang ekspornya bisa bersaing. Langkah seperti ini yang memicu perang mata uang alias kurs.

Lantas, apa sih perang kurs itu? Apa dampaknya bagi Indonesia? Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BCA) David Sumual mengatakan, perang kurs ini berawal dari krisis global di tahun 2007-2008 yang ditandai dengan jatuhnya Lehman Brothers, juga diikuti lembaga keuangan lainnya.

Kebangkrutan itu membuat Amerika Serikat (AS) resesi. Negeri adidaya tersebut perlu melakukan solusi untuk tetap membuat perekonomiannya tumbuh dengan menurunkan tingkat suku bunga acuan hingga nol persen.

Tapi apalah daya, nyatanya perekonomian AS stagnan. AS kembali mencoba cara lain yaitu dengan menggelontorkan dolar AS ke pasar melalui cetak uang besar-besaran yang biasa dikenal dengan istilah Quantitative Easing (QE).Next

(drk/ang)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*