Tekanan profit taking masih mendera dollar AS hingga perdagangan sesi Eropa awal pekan (21/11), sehingga membuat banyak rival utamanya rebound teknikal kecuali poundsterling. Minimnya sentimen penggerak dollar AS hingga perdagangan sesi Amerika membuat laju dollar hanya bergerak konsolidasi.
Pekan lalu dollar AS berhasil menyentuh posisi perdagangan tertinggi dalam hampir 14 tahun dan mencetak penguatan mingguan untuk pekan kedua berturut. Sentimen kebijakan Trump yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi negeri ekonomi terbesar tersebut dengan kebijakan moneter yang ketat, membuat nilai dollar naik tinggi.
Indeks dolar yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap enam mata uang utama perdagangan bergerak di posisi 101.09, setelah di awal perdagangan sesi Asia dibuka pada kisaran 101,25.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor : Jul Allens
—
Distribusi: Vibiznews
Speak Your Mind