Mata uang dollar AS naik tajam untuk hari kedua berturut-turut setelah menerima tenaga kuat dari kenaikan suku bunga Fed dan juga pengumuman tiga kenaikan suku bunga selanjutnya di tahun 2017. Dollar AS terus mendaki di puncak tertinggi dalam 13 tahun dan sempat naik ke posisi tertinggi terbaru setelah kemudian turun lagi.
Lihat: Ketua Fed Yellen : Rencana Kebijakan Trump Mempengaruhi Proyeksi Kenaikan Suku Bunga
Rally dollar AS semalam juga mendapat dukungan dari beberapa rilis data ekonomi AS yang menunjukkan peningkatan seperti data inflasi naik menjadi 1,7% dari 1,6%, NAHB homebuilder naik diatas ekspektasi, data manufaktur PMI naik ke 54,2 , data Philly Fed naik ke level tertinggi sejak tahun 2014 serta indeks Empire Manufacturing naik.
Terhadap rivalnya, euro jatuh ke posisi terendah dalam 14 tahun, yen ambruk ke posisi terendah dalam 10 bulan, poundsterling anjlok ke posisi terendah dalam 20 hari sedang aussie ke posisi terendah dalam 22 hari.
Indeks dolar yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap enam mata uang utama pada perdagangan sesi Asia (16/12) berada di posisi 103.13, setelah di awal perdagangan dibuka pada posisi 103,12. Perdagangan sebelumnya dollar ditutup naik 1,3% di posisi 103.13.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang
—
Distribusi: Vibiznews
Speak Your Mind