Dollar AS perkasa terdongkrak isu Ukraina

Dollar AS perkasa terdongkrak isu Ukraina

JAKARTA. Dollar AS menguat pasca memanasnya konflik di Ukraina. Ketegangan politik memicu kekhawatiran, sehingga pelaku pasar lebih memilih untuk memegang mata uang safe haven, yaitu dollar AS.

Mengutip Bloomberg, Senin (3/3) pukul 18.00 WIB, USD menguat 0,16% versus EUR menjadi 1,3780. Lalu, USD juga terapresiasi 0,11% terhadap AUD ke posisi 0,8914. Namun, pasangan USD/JPY melemah 0,5% ke 101,29.

Analis PT SoeGee Futures , Nanang Wahyudin menilai, laju penguatan euro terhadap dollar AS sebelumnya terhambat, karena ketegangan di Ukraina. Apalagi, tersiar spekulasi Bank Sentral Eropa (ECB) tidak akan memangkas suku bunga pada pekan ini, karena terjadi kenaikan inflasi per Januari. Akibatnya, pergerakan euro volatil.

“Konflik di Ukraina membawa sentimen negatif bagi euro karena pasar cenderung menghindari aset berisiko. Ini makin menguntungkan dollar AS,” ungkap Nanang.

Jadi, Nanang bilang, posisi euro bisa terkoreksi. Meski secara teknikal, pasangan EUR/USD cukup positif, namun penggerak utamanya dari faktor fundamental.

Sementara, analis PT Monex Investindo Futures, Putu Agus Pransuamitra melihat,  aussie sempat terpukul lantaran buruknya data manufaktur China. Sebagai mitra dagang utama China, Australia ikut terseret sentimen negatif yang menyebabkan AUD melemah.

“Apalagi saat ini terjadi ketegangan di Ukraina, sehingga orang meninggalkan AUD, dan beralih ke aset aman, seperti dollar AS,” papar Putu.

Kata Putu, ke depan, pergerakan pairing AUD/USD akan ditentukan pernyataan pejabat Bank Sentral Australia (RBA) terkait suku bunga. Pasar berekspektasi, RBA tidak akan memangkas suku bunga. Jika itu terjadi, aussie bisa tertopang.

Analis PT Harvest International Futures, Tonny Mariano menjelaskan, posisi USD melemah versus JPY meskipun sama-sama mata uang safe haven. Pasalnya, data ekonomi AS mengecewakan pelaku pasar. Angka pertumbuhan domestik bruto (GDP) AS kuartal IV-2014 tercatat sebesar 2,4%, atau meleset dari prediksi pasar, yakni 2,6%.

Sedangkan, dari dalam negeri Jepang tidak ada sentimen yang melemahkan yen.

Editor: Dupla KS


Sumber: http://rss.kontan.co.id/v2/investasi

Speak Your Mind

*

*