Dollar AS naik, minat pada simpanan valas menanjak

JAKARTA. Keperkasaan dollar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah yang terjadi selama dua pekan terakhir turut menumbuhkan minat masyarakat untuk menyimpan duit dalam denominasi dollar AS.

Meski belum ada pertumbuhan signifikan, simpanan denominasi dollar AS sudah mulai meningkat. Berkah kenaikan simpanan valuta asing (valas) dialami Bank OCBC NISP.

Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengungkapkan, sampai dengan Juli 2015, dana pihak ketiga (DPK) dollar AS di OCBC NISP tumbuh sekitar 13% secara tahunan atau year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Bank ini memproyeksikan, DPK valas hingga akhir 2015 berpotensi tumbuh hingga sebesar 15%. Demi mengejar target, kata Parwati, bank dengan kode emiten NISP ini tidak memberikan iming-iming bunga tinggi.

Alasannya, nasabah meminati simpanan valas lantaran memiliki tujuan keuangan tertentu yang memang harus dibayar dalam bentuk dollar AS.

Alasan lain, Bank OCBC NISP mempertahankan porsi simpanan valas agar tak terlalu besar dari total DPK. Tujuannya, meminimalisir dampak gejolak depresiasi rupiah.

“Suku bunga simpanan valas berkisar 0%-1%. Suku bunga tabungan dan deposito valas tidak mengalami kenaikan,” ujar Parwati kepada KONTAN, Kamis (27/8).

Direktur Strategi dan Keuangan Bank CIMB Niaga Wan Razly Abdullah mengungkapkan, simpanan dollar ASdi CIMB meningkat. Hal ini tercermin dari posisi rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) yang sekitar 80%.

Wan menambahkan, penguatan dollar dimanfaatkan CIMB Niaga dengan cara menurunkan biaya dana (cost of fund) valas. Tujuannya, agar tidak terjadi kelebihan dana atawa over-liquid ketimbang proyeksi permintaan kredit valas CIMB Niaga.

Sementara, rasio LDR valas OCBC NISP di level 68% per akhir Juli 2015. Sebelumnya, Bank Permata dan Bank Maybank Indonesia menyebut simpanan dollar tidak naik tinggi.

Data Lembaga Penjamin simpanan (LPS) menunjukkan, simpanan valas naik dari Rp 750,98 triliun menjadi Rp 776,95 triliun per Juni 2015, ketimbang Mei 2015

Editor: Havid Vebri.


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*