Dollar AS melemah di tahun baru

Dollar AS melemah di tahun baru

JAKARTA. Tahun baru, dollar Amerika Serikat (AS) atau greenback melemah terhadap sejumlah mata uang utama dunia. Buruknya data perumahan AS yang dirilis awal pekan ini menahan gerak mata uang Negeri Paman Sam.

Di pasar spot sampai dengan Selasa (31/12) , pasangan AUD/USD anjlok 2,34% menjadi 0,8708. Sedangkan pasangan EUR/USD menguat 0,14% menjadi 1,3762 dan pasangan USD/JPY melemah 0,20% menjadi 105,10 dibanding hari sebelumnya.

Laporan terbaru dari Asosiasi Pengembang Amerika menunjukkan bahwa sepanjang November 2013, indeks penjualan rumah di AS hanya naik 0,2%. Angka ini jauh dari prediksi pasar yang mengharapkan angka kenaikan 1%.

Zulfirman Basir, analis Monex Investindo Futures, mengatakan, pergerakan pasangan AUD/USD sempat bergerak naik. Kenaikan dipicu oleh aksi short covering menjelang akhir tahun. Short covering adalah cara untuk memperoleh profit dari penurunan harga dari efek berharga seperti saham atau obligasi. Short covering tersebut mendorong naik aussie sebelum kemudian turun lagi.

Firman menambahkan, perbaikan data consumer confidence juga menekan AUD/USD. Asal tahu saja, indeks kepercayaan konsumen AS pada Desember naik ke angka 78,1 ketimbang November yang di posisi 72. Angka ini melebihi prediksi analis dan merupakan angka tertinggi sejak 2007. Harga rumah pun naik tertinggi dalam lebih dari tujuh tahun terakhir.

Wahyu Tribowo Laksono, analis Megagrowth Futures, menyatakan, pasangan USD/JPY turun setelah sebelumnya (30/12) menembus level tertingginya sepanjang tahun 2013 di posisi 105,40. Wahyu memprediksi, USD/JPY masih akan bergerak naik, terutama dengan dirilisnya data consumer confidence pada Selasa malam kemarin. “USD/JPY bisa naik lagi hingga level 107-110,” kata Wahyu.

Wahyu menambahkan, penguatan dollar AS terhadap yen juga dipicu efek keputusan The Fed untuk memangkas stimulus pada tahun depan. Selain itu, Wahyu memprediksi, awal tahun ini, pola pergerakannya hampir sama, melemah seiring dengan stok market yang bagus. Sedangkan secara teknikal polanya konsolidasi dengan terjadi penurunan sehari, namun dalam dua hari bisa naik kembali.

Menurut Ibrahim, analis pasar uang, kekhawatiran pasar terhadap kemampuan Yunani dalam membayar utang, khususnya menjelang jatuh tempo dalam waktu dekat ini turut menekan euro dan mengangkat dollar AS. Meski dollar AS ditutup menguat tipis terhadap euro, pasar masih optimis pada prospek pertumbuhan ekonomi AS yang akan membaik tahun depan. Apalagi dengan adanya pemangkasan stimulus moneter AS yang semakin besar.

Editor: Wahyu Tri Rahmawati


Sumber: http://rss.kontan.co.id/v2/investasi

Speak Your Mind

*

*