Dollar AS Masih Menderita Meskipun Fed Berusaha Menghibur

Mengakhiri perdagangan forex sesi Amerika (2/11) beberapa jam yang lalu, dollar AS masih tertekan dan bergerak dalam zona merah hingga jatuh ke posisi terendah dalam 3 minggu melawan semua rival utamanya. Namun pemangkasan kekuatan dollar AS tersebut mulai berkurang setelah Fed umumkan kebijakan moneter terbarunya.

Lihat: The Fed AS Pertahankan Suku Bunga Tidak Berubah, Kenaikan Desember Menguat

Memang dalam kebijakan tersebut the Fed tidak mengubah suku bunga sekarang dan tetap di kisaran 0,25%-0,50%, namun sedikit berikan sinyal untuk pertemuan bulan depan mereka akan pertimbangkan lagi untuk menaikkan suku bunga tersebut.

Sebelum pengumuman Fed tersebut, rilis data pekerjaan kembali memberatkan dollar AS dengan menunjukkan data yang lebih rendah baik terhadap periode sebelumnya maupun dengan ekspektasi. Dan kondisi dollar AS sendiri sudah mendapat tekanan dari ketidak pastian pemilu di negeri tersebut sehingga pasar global lebih minat aset safe haven seperti yen Jepang, Swiss franc dan emas.

Lihat: Pekerjaan Baru Swasta di AS Bulan Oktober Menurun

Terpantau kini sebelum pasar Asia dibuka dollar masih bergerak sangat terbatas dan berpotensi masih menunjukkan pelemahannya terhadap beberapa rival utamanya. Terkecuali dengan aussie yang mendapat tekanan dari pelemahan harga minyak mentah.

Indeks dolar yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap enam mata uang utama perdagangan ditutup anjlok ke posisi 97.38, setelah sebelumnya perdagangan sesi Asia dibuka pada posisi  97.73.

Joel/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*