Dolar Terus 'Perkasa', Kini Tembus Rp 12.600

Jakarta -Memasuki tahun yang baru, nilai tukar rupiah justru melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Hari ini, dolar AS kembali menguat dan menembus level Rp 12.600.

Seperti dikutip dari Reuters, Selasa (6/1/2015), dolar AS dibuka di posisi Rp 12.660. Menguat dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya yaitu Rp 12.592.

Riset Batavia Prosperindo Sekuritas menyebutkan, pelemahan rupiah tidak lepas dari menguatnya dolar AS terhadap mata uang dunia. Pasalnya, pelaku pasar mengkhawatirkan pemulihan ekonomi di Eropa yang berjalan lambat yang menyebabkan bank sentral Uni Eropa (ECB) berencana menggelontorkan stimulus.

“Mata uang euro terus melemah seiring krisis di Eropa dan spekulasi ECB akan segera mengeluarkan stimulus. Kejadian di Eropa dan harga minyak yang melemah mendorong investor untuk beralih ke safe haven, yaitu dolar AS. Indeks dolar AS menguat lebih dari 1,5% dalam 5 hari terakhir,” papar riset tersebut.

Reza Priyambada, Kepala Riset Woori Korindo Securities, mengemukakan hal senada yaitu sentimen negatif dari Eropa yang menyebabkan dolar AS masih perkasa. Selain pemulihan ekonomi yang lambat, ada pula kemungkinan Yunani akan keluar dari Uni Eropa.

Pernyataan Perdana Menteri Yunani Antonis Samaras bahwa pemilihan presiden kali ini bisa berakibat keluarnya Yunani dari Uni Eropa apabila Partai Syriza menang menjadi sentimen negatif. Sejumlah pihak menduga besar kemungkinan partai tersebut akan menang dalam pemilihan pada Februari mendatang.

“Lalu, masih berlanjutnya pelemahan harga minyak mentah membuat pelaku pasar lebih memilih ke aset safe haven yaitu dolar AS. Masih adanya sentimen negatif membuat laju rupiah berpeluang kembali melanjutkan pelemahan,” sebut Reza dalam risetnya.

(hds/ang)


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*