Dolar Tembus Rp 12.000, Agus Marto: Itu Wajar

Jakarta -Hari ini, tren pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih terjadi. Menurut Agus Martowardojo, Gubernur Bank Indonesia, pelemahan mata uang tidak hanya terjadi di Indonesia.

“Kita lihat terjadi pelemahan di regional dan juga di Indonesia ada pelemahan, itu satu hal yang wajar. Saya ingin kita tetap tenang karena ini satu kondisi yang banyak dipengaruhi oleh kondisi dunia,” kata Agus kala ditemui di gedung BI, Jakarta, Kamis (18/9/2014).

Dolar yang perkasa, lanjut Agus, dipicu oleh keputusan bank sentral AS (The Federal Reserves) yang mempertahankan suku bunga.

“Tetapi di situ sudah dikatakan bahwa proyeksi kondisi tingkat bunga Fed itu akan sedikit berubah di akhir 2015 dari yang tadinya di 1,125% sudah mulai meningkat menjadi 1,375%. Kondisi itu direspons oleh dunia dengan berbeda,” paparnya.

Investor, tambah Agus, ada yang mengurangi portofolio di pasar keuangan negara-negara berkembang. Instrumen jangka panjang diubah menjadi jangka pendek.

“Itu berdampak kepada dunia. Kita lihat terjadi pelemahan di regional dan juga di Indonesia. Saya ingin sampaikan bahwa kondisi yang berkembang di dunia sudah kita antisipasi dari 6 bulan sebelum ini,” kata Agus.

Jika suku bunga acuan di AS naik, bagaimana respons BI? Apakah BI Rate juga akan dinaikkan?

“Belum ada,” tegas Agus.

Mengutip data Reuters, saat ini dolar diperdagangkan di posisi Rp 12.030. Posisi tertinggi untuk perdagangan hari ini adalah Rp 12.035.

(hds/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*