Dolar Naik, Baju Impor Mangga Dua Ikut Naik Harga

Senin, 31 Agustus 2015, 09:00 WIB

Republika/Agung Supriyanto

Kenaikan dolar AS membuat sejumlah pedagang di pusat grosir atau pusat perbelanjaan terpaksa menaikkan harga pakaian impor yang dijajakan.

REPUBLIKA.CO.ID, Kenaikan nilai mata uang dolar AS tak hanya dirasakan para pengusaha. Para shoppers pun terkena imbas dari melemahnya mata uang rupiah. 

Harga baju-baju impor yang biasanya menjadi sasaran belanja Kaum Hawa ikut naik. Beberapa toko di pusat belanja konveksi di Ibu Kota merasakan dampak kenaikan dolar AS. Salah satunya di ITC Mangga Dua, Jakut.

Pedagang mengatakan kenaikan dolar AS sampai kisaran Rp 14.000 membuat baju impor di tingkat distributor atau importir mengalami kenaikan harga.

“Naiknya sih tidak begitu banyak, kalau dihitung per potong baju paling kisaran antara Rp 2.000-3.000. Paling mahal paling kisaran Rp 5.000,” kata Anji, beberapa waktu lalu.

Penjual baju-baju impor ini mengaku, kenaikan harga mulai terjadi sejak mulai dari isu kenaikan harga dolar yang beberapa hari terakhir naik. Mereka juga mengatakan walaupun mereka menaikan meski hanya Rp 5.000 per potong, tetap saja pelanggan akan masih menawar harga yang ditawarkan. “Untungnya juga sedikit,” katanya.

Para pedagang baju juga mengatakan rata-rata barang-barang yang mereka jajakan diambil dari Hong Kong atau Korea. Dan, mereka baru akan menaikkan harga bila memang dolar terus membumbung. 

Reporter : MGROL 47
Redaktur : Indira Rezkisari

Celaka bagi orang yang bercerita kepada satu kaum tentang kisah bohong dengan maksud agar mereka tertawa. Celakalah dia…celaka dia. ((HR. Abu Dawud dan Ahmad))

  Isi Komentar Anda

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.


Distribusi: Republika Online RSS Feed

Speak Your Mind

*

*