Dolar Menguat, Harga Kopi Bondowoso Ikut Terkerek

Senin, 31 Agustus 2015 | 10:03 WIB

Ilustrasi tanaman kopi. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bondowoso – Harga kopi Bondowoso ikut terkerek naik menyusul menguatnya kurs mata uang dolar Amerika terhadap kurs Rupiah. Ketua Paguyuban Petani Kopi Jawa Timur, Bambang Sri mengatakan harga kopi jenis robusta dan arabika sama-sama mengalami kenaikan harga.

“Memang ada kenaikan harga kopi robusta dan arabika,” kata Bambang kepada Tempo, Senin pagi, 31 Agustus 2015. Untuk kopi jenis Arabika naik dari Rp 55 ribu per kilogram menjadi Rp 60 ribu per kilogram. Sedangkan untuk jenis Robusta naik dari Rp 22.500 menjadi Rp 25 ribu per kilogram. Harga itu kata dia, yang biasa dijual petani kopi ke pasar bebas lokal serta ke kafetaria-kafetaria.

Kenaikan harga kopi juga berlaku pada kopi kualitas ekspor. “Untuk harga ekspor juga naik fluktuatif sesuai dengan naik turunnya dolar,” kata Bambang. Dia mengatakan jumlah ekspor kopi Arabica dari Bondowoso ke luar negeri sebanyak 400 ton pertahun. Bondowoso juga telah mengekspor kopi Robusta sebanyak 44 ton. “Sementara ekpor Robusta masih 44 ton,” kata Bambang.

Untuk Robusta diekspor ke Korea melalui perusahaan pengimpor kopi. Kendati ada kenaikan harga kopi, namun tidak banyak berpengaruh pada penghasilan petani kopi. Hal ini dikarenakan harga kebutuhan lainnya juga mengalami kenaikan seiring dengan melemahnya rupiah. “Harga kopi naik tetapi bahan-bahan kebutuhan pokok lainnya juga naik,” kata Bambang.

Kondisi inilah yang membuat naiknya harga kopi tidak banyak berpengaruh kepada petani kopi. Selain itu, upah buruh juga naik. “Buruh minta kenaikan upah juga,” kata Bambang. Dari biasanya Rp 40 ribu sehari kemudian minta kenaikan upah hingga Rp 50 ribu.

Informasi yang dihimpun Tempo, nilai kurs dollar terhadap rupiah saat ini Rp 13.941,00/Rp 14.081,00.

DAVID PRIYASIDHARTA


Distribusi: Tempo.co News Site

Speak Your Mind

*

*