Dolar melemah tertekan data ekonomi suram AS

New York (ANTARA News) – Kurs dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya di perdagangan New York pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena data ekonomi yang keluar dari negara itu secara keseluruhan negatif.

Dalam pekan yang berakhir 27 Februari, angka pendahuluan untuk klaim pengangguran awal disesuaikan secara musiman mencapai 278.000, meningkat 6.000 dari tingkat direvisi minggu sebelumnya dan lebih tinggi dari perkiraan pasar, menurut Departemen Tenaga Kerja AS, Kamis.

Indeks non-manufaktur AS tercatat 53,4 persen pada Februari, 0,1 persentase poin lebih rendah dari angka Januari 53,5 persen, lembaga riset Institute Supply Management (ISM) melaporkan, Kamis.

Sementara itu, investor sedang menunggu laporan data penggajian non pertanian AS yang dipantau dengan cermat yang akan dirilis pada Jumat, untuk mendapatkan pandangan yang lebih komprehensif tentang pasar tenaga kerja di negara itu.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,66 persen menjadi 97,566 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,0955 dolar dari 1,0866 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,4165 dolar dari 1,4076 dolar. Dolar Australia naik ke 0,7356 dolar dari 0,7295 dolar.

Dolar dibeli 113,62 yen Jepang, lebih tinggi dari 113,46 yen pada sesi sebelumnya. Greenback turun menjadi 0,9910 franc Swiss dari 0,9965 franc Swiss, dan sedikit melemah menjadi 1,3404 dolar Kanada dari 1,3435 dolar Kanada. Demikian laporan Xinhua.

(A026)

Editor: Tasrief Tarmizi

COPYRIGHT © ANTARA 2016


Distribusi: ANTARA News – Ekonomi – Bursa

Speak Your Mind

*

*