Dolar 'Lengser' dari Level Rp 13.000

Jakarta -Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hari ini berhasil menguat. Bahkan dolar AS melemah dan meninggalkan level Rp 13.000.

Mengutip data perdagangan Reuters, Kamis (19/3/2015), dolar AS saat pembukaan pasar berada di posisi Rp 12.980. Melemah dibandingkan penutupan perdagangan kemarin yaitu Rp 13.150.

Penguatan rupiah tidak lepas dari pelemahan dolar AS terhadap mata uang dunia pasca keputusan bank sentral The Federal Reserve/The Fed yang masih belum mengindikasikan kenaikan suku bunga dalam waktu dekat. The Fed menyatakan pemulihan ekonomi di Negeri Paman Sam masih terlalu ‘prematur’.

Bank sentral AS memberi sinyal bahwa kondisi perekonomian AS masih harus disikapi secara hati-hati. Oleh karena itu, pelaku pasar memperkirakan The Fed belum menaikkan suku bunga dalam pertemuan bulan depan.

“The Fed sudah menyingkirkan kata ‘sabar’ dalam pernyataannya, dan ini sinyal yang sudah diperkirakan. Namun di sisi lain, pernyataan The Fed juga tidak membuat pasar panik,” kata An Morris, Global Investment Strategist di TIIA CREF, seperti dikutip dari Reuters.

Michelle Girard, US Chief Economist di RBS, memperkirakan kenaikan suku bunga di AS baru terjadi pada September 2015. Sepertinya kenaikan pada Juni, seperti proyeksi para pelaku pasar sebelumnya, tidak akan terjadi.

“Tidak ada hal yang mengindikasikan Fed akan menaikkan bunga pada Juni. Melihat perkembangan yang terjadi, The Fed mungkin baru akan merasa nyaman untuk menaikkan bunga pada September,” jelas Girard.

(hds/hds)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*