Dolar AS Tertekan di Asia

INILAHCOM, Tokyo – Dolar AS menghadapi tekanan jual terhadap mata uang utama lainnya di perdagangan Asia, Senin (06/04/2015). Itu setelah data pekerjaan AS yang mengecewakan membuat suram prospek kenaikan suku bunga.

Greenback jatuh menjadi 119,05 yen pada perdagangan sore di Tokyo, dari 119,62 yen, Jumat (03/04/2015), sementara euro naik menjadi 1,0977 yen dan 130,70 yen dari US$1,0879 dan 130,16 yen. Perdagangan global tipis, karena banyak pasar tutup untuk hari libur umum. Penurunan dolar terjadi setelah rilis data penggajian (payrolls) AS yang diawasi secara ketat pada Jumat (3/4) menunjukkan dunia usaha mengurangi tajam perekrutan pegawainya pada Maret.

Departemen Tenaga Kerja AS pada Jumat mengatakan ekonomi terkemuka dunia itu menghasilkan 126.000 pekerjaan baru bersih pada Maret, setengah dari apa yang diperkirakan dan merupakan bulan terburuk sejak Desember 2013. “Data penggajian non-pertanian jauh dari harapan pasar,” Toshiya Yamauchi, analis senior Ueda Harlow Ltd. di Tokyo, penyedia jasa perdagangan margin.

“Sentimen untuk menjual dolar akan terus berlanjut,” kata dia menambahkan.

Departemen ini juga memangkas 69.000 dari angka dua bulan sebelumnya, mempersuram gambaran pertumbuhan setelah tahun yang rata-rata merekrut 287.000 karyawan baru per bulan di seluruh negeri.

Unit AS turun menjadi 1,3527 dolar Singapura dari 1,3577 dolar Singapura pada Jumat, menjadi 1.083,91 won Korea Selatan dari 1.093,88 won, menjadi 30,93 dolar Taiwan dari 31,06 dolar Taiwan dan menjadi 44,37 peso Filipina dari 44,45 peso. Dolar juga turun menjadi Rp12.949 dari Rp13.024, menjadi 32,44 baht Thailand dari 32,47 baht dan menjadi 62,15 rupee India dari 62,50 rupee. Dolar Australia diambil 76,24 sen AS terhadap 75,96 sen AS, sedangkan yuan China dibeli 19,22 yen dibandingkan dengan 19,31 yen. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*