Dolar AS Nyaris Balik ke Rp 14.000, Darmin: Saya Tadi Agak Was-was

Jakarta -Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) sempat kembali menguat ke Rp 13.800 kemarin. Meski kemudian kembali melemah dan menyentuh titik terendahnya di level Rp 13.290.

Hal ini sempat membuat khawatir Menko Perekonomian Darmin Nasution. Sebab sehari sebelumnya rupiah berada dalam tren penguatan.

“Saya (tadi) agak was-was juga melihat agak berhenti dia di Rp 13.800 kemarin. Saya mulai khawatir kemarin, pasar ragu-ragu,” ungkap Darmin saat memasuki kantornya, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat (9/10/2015)

Darmin mengatakan, dengan penguatan rupiah, artinya spekulasi banyak orang dalam beberapa pekan sebelumnya sudah berakhir. Rupiah pun diharapkan akan terus melanjutkan penguatannya.

“Ya artinya kecendeerungan membeli dolar dan juga spekulasi yang terjadi dibeberapa minggu, mungkin 4-6 minggu terakhir, kelihatannya ya sudah mulai berhenti dan itu membuka kesempatan rupiahnya menguat,” paparnya.

Bagi dunia usaha, kata Darmin tentunya dapat lebih leluasa untuk pengambilan keputusan. Apalagi pemerintah juga sudah mengeluarkan tiga paket kebijakan ekonomi yang merupakan stimulus untuk investasi.

“Selanjutnya juga akan lebih membuka kesempatan bagi dunia usaha untuk mengambil keputusan mengenai bisnisnya. jadi apa yang kita lakukan melalui paket kebijakan/deregulasi itu mestinya akan direspons lebih bagus untuk menjadi insentif memulai, mengaktifkan bisnisnya,” tukasnya

(mkl/ang)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*