Dolar AS Melemah Akibat Harga Minyak Dunia Naik

INILAHCOM, New York – Kurs dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya di New York, Selasa (08/03/2016) pagi WIB. Itu karena kenaikan harga minyak memicu tawaran pasar untuk mata uang-mata uang berisiko termasuk euro.

Harga minyak terus menguat pada Senin setelah membukukan keuntungan kuat pekan lalu, dengan minyak mentah Brent mencapai tingkat tertinggi 2016 di atas US$40 per barel di akhir perdagangan. Mata uang euro dan mata uang berisiko yang sensitif terhadap komoditas naik terhadap greenback.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,24 persen menjadi 97,102 pada akhir perdagangan. Dengan tidak adanya data utama yang keluar pada Senin, para investor masih mencerna laporan penggajian non pertanian AS yang dipantau secara cermat yang dirilis pada Jumat.

Jumlah tenaga kerja nonpertanian naik 242.000 pada Februari, melampaui ekspektasi pasar, dan tingkat pengangguran tidak berubah pada 4,9 persen, Departemen Tenaga Kerja AS mengumumkan Jumat. Pada Februari, rata-rata penghasilan per jam untuk semua pekerja non pertanian swasta menurun tiga sen menjadi US$25,35, menyusul kenaikan 12 sen pada Januari.

Rata-rata penghasilan per jam telah meningkat sebesar 2,2 persen selama tahun ini. Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi US$1,1012 dari US$1,0995 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi US$1,4261 dari US$1,4213.

Dolar Australia naik ke US$0,7470 dari US$0,7426. Dolar dibeli 113,28 yen Jepang, lebih rendah dari 114,03 yen pada dari sesi sebelumnya. Dolar naik menjadi 0,9952 franc Swiss dari 0,9950 franc Swiss, dan turun tipis menjadi 1,3289 dolar Kanada dari 1,3328 dolar Kanada. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*