Dolar AS Kembali Tembus Rp 13.000, Ini Kata Gubernur BI

Jakarta -Nilai tukar rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pasca hasil pertumbuhan ekonomi 4,7% di kuartal I-2015. Dolar AS kembali menembus Rp 13.000.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menyebutkan, posisi nilai tukar secara dari awal 2015 hingga sekarang terdepresiasi (melemah) 4-5%. Jadi masih dalam kondisi baik, dibandingkan Brasil dan Turki yang nilai tukarnya terdepresiasi di atas 10%.

“Bahwa kita lihat sekarang ini makro ekonomi dan sistem keuangan dalam keadan terjaga. Kita lihat sendiri Indonesia dari nilai tukar, nilai tukar kita 2014 terdepresiasi 1,8%, du 2015 year to date 4-5%,” ungkap Agus Marto di kantor Presiden, Jakarta, Rabu (6/5/2015).

BI akan tetap memantau dan mengevaluasi, serta memastikan nilai tukar rupiah bergerak stabil. Respons dari setiap kondisi akan dikeluarkan dalam bentuk bauran kebijakan.

“Kita juga perlu persiapan diri karena kondisi di luar itu trus merupakan hal yang kita waspadai. Perkembangan (ekonomi) di AS, Jepang, Eropa, Tiongkok, harga komoditi itu semua mesti kita waspadai,” tegas Agus.

“BI akan terus koordinasi dengan pemerintah dan akan merespons dalam bentuk bauran kebijakan. Bauran kebijakan itu ygan paling utama terkait dengan nilai tukar, policy rate, makro prudential, komunikasi, kerjasama bank sentral dan kordinasi dengan pemerintah,” tukasnya.

(mkl/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*