Dolar AS jatuh di tengah data lemah dan komentar Fischer

New York (ANTARA News) – Dolar AS jatuh terhadap mata uang utama lainnya pada Senin (Selasa pagi WIB), di tengah data manufaktur lemah dari negara itu dan komentar “dovish” Wakil Ketua Federal Reserve Stanley Fischer tentang ekonomi AS.

Institute for Supply Management (ISM) melaporkan pada Senin bahwa indeks pembelian manajer (PMI) AS untuk Januari tercatat 48,2 persen, meningkat 0,2 persentase poin dari angka 48 persen disesuaikan secara musiman pada Desember.

Angka di atas 50 mengindikasikan sektor ini umumnya berkembang, sementara angka di bawah tingkat itu menunjukkan kontraksi.

Fischer dari The Fed mengatakan pada Senin bahwa turbulensi di pasar keuangan global baru-baru ini dapat merugikan pertumbuhan ekonomi AS.

“Jika perkembangan ini menyebabkan pengetatan terus-menerus kondisi keuangan, mereka dapat mengindikasikan pelambatan ekonomi global yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan inflasi di Amerika Serikat,” kata dia.

Kata-kata Fischer mengangkat kekhawatiran bahwa bank sentral AS mungkin tidak menaikkan suku bunganya secepat yang diperkirakan tahun ini.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,65 persen menjadi 98,961 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,0901 dolar dari 1,0829 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,4438 dolar dari 1,4239 dolar. Dolar Australia naik ke 0,7101 dolar dari 0,7079 dolar.

Dolar dibeli 121,09 yen Jepang, lebih rendah dari 121,17 yen pada sesi sebelumnya. Dolar bergerak turun menjadi 1,0187 franc Swiss dari 1,0238 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3934 dolar Kanada dari 1,4001 dolar Kanada. Demikian laporan Xinhua.

(A026)

Editor: Tasrief Tarmizi

COPYRIGHT © ANTARA 2016


Distribusi: ANTARA News – Ekonomi – Bursa

Speak Your Mind

*

*