Dibalik Kejatuhan Harga Emas Yang Besar Kemarin

Kejatuhan yang tajam dari harga emas pada hari Selasa, dimana harga emas turun sekitar $40.00 per ons dan menyentuh kerendahan dalam 3,5 bulan, oleh sebagian besar orang di anggap karena menguatnya dolar AS (terutama disebabkan kejatuhan yang besar dari poundsterling Inggris), aksi ambil untung dan sedikit karena pernyataan  dari pejabat Fed yang berbicara.

Namun, besarnya penurunan emas pada hari Selasa kemarin jika dibandingkan dengan sedikit kenaikan pada indeks dolar AS hari ini, agak membingungkan. Demikian juga komentar hari ini dari pejabat the Fed yang kelihatannya agak sedikit “hawkish” mengenai kebijakan moneter AS tidaklah berbeda dengan komentar-komentar yang “hawkish” juga dari para pejabat Fed lainnya yang telah kita dengar dalam beberapa bulan belakangan ini. Seseorang bisa berkata bahwa emas seharusnya tidak turun sampai hampir $40.00 per-ons hanya berdasarkan berita dan event hari ini saja. Namun , “ Itulah pasar” dan pasar tidak pernah salah pada hari apapun.

Apa yang terjadi dengan penurunan emas yang besar pada hari Selasa kemarin bisa merupakan ramalan dari pergerakan harga yang besar dan tiba-tiba dari pasar yang lain sudah di horizon. Hal ini juga didukung dengan waktunya dimana sekarang adalah awal Oktober – bulan dimana secara historis selalu terjadi pergolakan bagi banyak pasar. Jika benar pergerakan turun yang besar di pasar emas pada hari Selasa kemarin merupakan pertanda dari hal yang serupa yang akan segera terjadi pada pasar lainnya dalam jangka pendek, ironinya adalah bahwa hasilnya akan merupakan perkembangan “bullish” untuk emas yang safe-haven.

Sebagian analis mencatat bahwa meskipun ada tekanan jual yang kuat, emas masih tetap berada di pasar yang “bullish”

Bill Baruch, broker komoditas senior di ii Trader, setuju bahwa walaupun metal kuning sedang berada pada aksi jual yang tinggi, koreksi tersebut merupakan awal dari pesta yang sehat dari pasar yang “bullish”.

Baruch juga memperingatkan bahwa investor perlu menaruh perhatian kepada area support kunci antara $1,250.90 per ons dan $1,258.40 per ons. Dia mencatat bahwa rintangan yang paling besar minggu ini adalah data ekonomi AS yang utama, termasuk laporan nonfarm payrolls bulan September yang akan dirilis pada hari Jumat.

Dia mengatakan,”Saya pikir data yang baik pada minggu ini akan membawa pasar sampai ke level support ini, namun emas yang “bullish” belumlah berakhir. Jika angka employment AS yang keluar mengecewakan, saya pikir kita akan bisa melihat emas naik lagi ke level $1,350.”

Ole Hansen, kepala strategi komoditi di Saxo  Bank mengatakan,”walaupun $1,250 adalah garis kunci buat sebagian analis, sekalipun harga emas menembus area ini, emas masih akan berada pada pasar yang “bullish”. Dia berkata bahwa emas bisa jatuh serendah seperti di harga $1,210 dan tetap masih mempertahankan “uptrend” nya.

Ferli/VMN/VBN /Senior Analyst Vibiz Research  Center


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*