Di Balik Penguatan Rupiah 1.188 Poin Sepekan

INILAHCOM, Jakarta Dalam sepekan terakhir, nilai tukar rupiah mampu mencatatkan kenaikan fantastis 1.188 poin atau 8,76%. Apa saja yang menjadi katalisnya? Berikut ini penjelasannya.

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang dilansir Bank Indonesia, nilai tukar rupiah dalam sepekan terakhir menguat 1.188 poin (8,076%) ke posisi 13.521 per dolar AS pada pekan yang berakhir Jumat (9/10/2015) dibandingkan akhir pekan sebelumnya di angka 14.709 per Jumat (2/10/2015).

“Setelah anjlok, laju rupiah mampu bangkit sepanjang pekan kemarin,” kata Reza Priyambada, kepala riset NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI) kepada INILAHCOM, di Jakarta, Minggu (11/10/2015).

Imbas positif dari kenaikan sejumlah harga komoditas membuat indeks dolar AS mengalami penurunan. “Tentu saja, momentum ini dimanfaatkan oleh sejumlah mata uang global, terutama Asia dapat bergerak positif,” ujarnya.

Rupiah pun tidak tinggal diam yang turut memanfaatkan kondisi tersebut agar dapat seperti terlihat menguat dan melampaui kekhawatiran sebelumnya di mana masih terdapat potensi pelemahan lanjutan. “Alhasil pada perdagangan awal pekan kemarin, laju rupiah terlihat menguat dibandingkan perdagangan di akhir pekan sebelumnya,” tandas dia.

Setelah menyentuh level psikologis 14.700-an, laju rupiah pun dapat kembali menyentuh level 14.600-an dan terus menunjukan penguatannya hingga akhir pekan. “Di pasar beredar spekulasi akan lebih baiknya rilis Kebijakan Ekonomi Jilid 3,” tuturnya.

Kebijakan tersebut lebih mengedepankan pada pembenahan kondisi makroekonomi yang lebih konkret dan disertai dengan bumbu optimisme dari Presiden Joko Widodo. “Presiden meyakini pertumbuhan ekonomi dalam negeri pada semester II nanti akan lebih baik dibandingkan semester I tahun 2015 ini,” ujarnya.

Begitu juga dengan persepsi akan positifnya kebijakan penempatan dana hasil ekspor di dalam negeri bagi peredaran dolar AS terhadap rupiah cukup dapat membuat laju rupiah dapat bertahan di zona hijaunya.

Alhasil, setelah menyentuh level Rp14.600 an, laju rupiah pun dapat kembali menguat dan menyentuh level Rp14.300 an. “Masih adanya imbas positif dari rilis kebijakan ekonomi oleh pemerintah membuat laju Rupiah masih betah berada di zona hijaunya dan bahkan sedang mencoba mempertahankan tren kenaikannya,” tuturnya.

Selain itu, lanjut dia, pelaku pasar juga turut merespons kebijakan moneter yang telah disampaikan BI di bulan September. “Persepsi positif akan hasil dari kebijakan tersebut, paling tidak untuk sementara ini masih dapat memberikan angin segar pada laju rupiah yang sedang mempertahankan pola kenaikannya,” ungkap dia.

Kombinasi antara masih melemahnya indeks dolar AS, penguatan harga komoditas, dan masih adanya respons positif akan Paket Kebijakan Ekonomi dan Moneter mampu mempertahankan penguatan rupiah di akhir pekan.

Laju Rupiah terus bergerak melampaui target resisten 14.700. “Arah berikutnya, rupiah berpeluang melaju dalam kisaran support-resisten 14.000-13.400 mengacu pada kurs tengah BI,” imbuh Reza. [jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*