Devaluasi, Cara Tumbuhkan Ekspor Tapi Rentan

INILAHCOM, Jakarta – Chief Economist IGIco Advisory, Martin Panggabean, mengatakan keputusan tiba-tiba The People’s Bank of China yang mendevaluasi yuan langsung menohok pasar keuangan global.

Kebijakan tersebut pun diperkirakan masih akan berlanjut. “China secaragraduallyakan melemahkan mata uangnya apalagi cadangan devisanya yang terbesar di dunia,” ujar Martin di Jakarta Kamis (13/8/2015).

Dia mengatakan, sama seperti dulu secaragradually mereka menguatkan mata uangnya. “Kondisi ini yang akan membuat pasar sulit stabil danunpredictable,” timpal dia.

Dia memberikan contoh sebelumnya, Jepang yang telah mengambil langkah kebijakan devaluasi untuk menumbuhkan ekspor dan ini terbilang sukses, bahkan tanpa kritik dari Amerika Serikat serta negara barat lainnya.

“Sebelumnya Jepang telah lakukan ini (devaluasi), dan terbilang sukses, dan ekspornya tumbuh,” ungkap dia.

Apalagi menurut Martin, IMF membatalkan rencana memasukkan yuan ke dalam SDR(Special Drawing Rights).Momentum inilah yang digunakan China untuk melemahkan mata uangnya. “Big Questions untuk kita adalah berapa kali China akan melakukan devalusi mata uangnya,” imbuhnya. [jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*