Deutsche Bank Gagal Terapkan Anti Pencucian Uang

INILAHCOM, London – Deutsche Bank harus membayar denda sebesar $204 juta karena tidak melakukan kontrol anti pencucian uang.

Financial Conduct Authority (FCA), regulator Inggris mengatakan pada Selasa (31/1/2017) pagi, Deutsche Bank terkena sistem keuangan Inggris untuk risiko kejahatan keuangan antara Januari 2012 hingga Desember 2015.

Menurut FCA, Deutsche Bank gagal dalam mengawasi pembentukan hubungan dengan pelanggan baru dan pembukuan bisnis di Inggris dan diperintahkan untuk membayar denda sebesar 163 juta poundsterling (US$203,8 juta) yang menjadi denda terbesar yang pernah diberikan oleh regulator Inggris tersebut.

Karena kontrol yang tidak memadai, pelanggan Deutsche Bank dan DB Moskow, mengirim lebih dari US$6 miliar dari Rusia ke luar negeri melalui Deutsche Bank di Inggris dalam proses yang disebut “mirror trades”.

“Jumlah denda yang diberikan mencerminkan keseriusan kegagalan Deutsche Bank. Kami telah berulang kali mengatakan kepada perusahaan bagaimana untuk mematuhi AML (Anti-Money Laundering) dan kegagalan Deutsche Bank tidak bsia diterima,” kata Mark Steward, direktur penegakan dan pengawasan pasar FCA seperti mengutip cnbc.com.

“Perusahaan lain juga harus memperhatikan tentang hal ini dan kembali melihat bagaimana prosedur AML agar kejadian seperti ini tidak terjadi lagi,” tambahnya.

Denda ini ditetapkan setelah bank mengumumkan Senin (30/1/2017) lalu akan membayar sebesar US$425 miliar kepada regulator perbankan di New York karena kasus “mirror trading” yang mengirim dana $10 miliar dari Rusia.

Deutsche Bank telah memberikan pernyataan pada Selasa (31/1/2016) bahwa mereka telah mencapai kesepakatan dengan FCA Inggeris dan New York State Department of Financial Services setelah investigasi kontorl anti pencucian uang di divisi investasi perbankan.

“FCA mencatat dalam temuannya bahwa bank berkomitmen tunuk mengembangkan sumber dayanya untuk meningkatkan kontrol AML dan mengenbali jika adanya usaha yang menunjukkan tanda-tanda pencucian uang. FCA juga emncatat bahwa bank telah sangat kooperatif dalam membawa masalah ini ke publiki dan dalam keseluruhan penyelidikan,” kata Duetsche Bank.

Dalam memo yang dikirmkan, Karl von Rohr, kepala administrasi di Deutsche Bank mengatakan bahwa bank telah mengambil sejumlah langkah untuk meningkatkan kontrol.

“Kami telah mengambil sejumlah tindakan penting termasuk kajian komprehensif dari orientasi klien dan prosedur KYC (know your costumer) yang diluncurkan pada 2015. Kami terus meningkatkan pemantauan AML dan pelatihan dan kami telah meningkatkan jumlah pegawai dalam anti financial crime lebih dari 30 persen pada 2016 dengan rencana peningkatan 50 persen di tahun 2017.”

“Selain itu, sebagai bagian dari upaya kami untuk menyederhanakan, kami menutup bisnis investasi perbankan onshore di Rusia pada yahun 2016. Kami juga meningkatkan negara-negara yang memiliki kemungkinan resiko AML dari bobot resiko 30 hingga 100. Hal ini memerlukan uji kelayakan pada bank dalam meningkatkan orientasi entitas dari setiap negara,” tambahnya. [hid]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*