Denyut Bursa Asia Pasifik, Indeks MSCI Naik 1% ke Level 134,13

Indeks MSCI Asia Pasifik naik 1 persen menjadi 134,13 pada 17:19 di Tokyo setelah jatuh 1,2 persen pekan lalu. Semua dari 10 kelompok industri pada indeks ini ditutup menguat.

Indeks Topix Jepang (TPX) naik 1,5 persen setelah akhir pekan tiga hari. Indeks Hang Seng Hong Kong naik 1,9 persen. Hang Seng China Enterprises Index, naik 2,8 persen untuk memperpanjang rebound setelah jatuh pada pekan lalu. Shanghai Composite Index naik 0,9 persen.

Indeks Manufaktur China, telah turun sebanyak 48,1 pada bulan Maret, dibandingkan pelemahan sampai ke level 48,5 bulan sebelumnya.
 
Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,5 persen. Indeks Australia S&P/ASX 200 naik 0,2 persen dan Indeks NZX 50 Selandia Baru turun 0,1 persen. Indeks Taiex Taiwan naik 0,3 persen, sedangkan indeks Straits Times Singapura naik 1,4 persen.

Menutup perdagangan hari ini, Bursa Efek Indonesia ditutup menguat ditandai naiknya IHSG sebesar 20,20 poin atau naik 0,43% dari penutupan perdagangan kemarin ke level 4.720,42. Sementara Indeks LQ45 menguat 0,39% ke level 792,13. IHSG hari ini menyentuh nilai tertinggi di level 4.727,42 dan terendah di level 4.695,36.

Yanzhou Coal melonjak 6,6 persen menjadi HK $ 5,99 setelah Credit Suisse menaikkan rating sahamnya menjadi netral dari underperform.

Macquarie Group naik 2,9 persen menjadi A $ 56,42 setelah mengatakan mereka mengharapkan laba fiskal tahun 2014 meningkat sebanyak 45 persen ke level tertinggi sejak 2008 karena prospek pendapatan tetap nya, mata uang dan komoditas unit yang ditingkatkan.

Di antara saham yang jatuh, Hutchison Whampoa Ltd turun terbesar sejak Oktober 2011 setelah setuju untuk menjual saham Watson & Co mereka di AS, dengan valuasi yang lebih rendah dari perkiraan diindikasikan untuk unit ritel. Saham merosot 5 persen menjadi HK $ 101,60 di Hong Kong.

Investor juga mengawasi perkembangan krisis Ukraina. Para pemimpin dunia berkumpul di Belanda untuk membahas ketegangan sebagai negara-negara Barat mengungkapkan kekhawatiran karena Rusia mengirimkan tentaranya ke perbatasan tetangganya sementara Presiden Barack Obama saat ini sedang berusaha untuk memobilisasi perlawanan terhadap serangan Rusia ke Crimea.

Selasti Panjaitan/Director of Vibiz Securities Academy/VM/VBN

Editor : Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*