Deflasi Jepang Berlanjut 7 Bulan Berturut Bulan September

Deflasi Ekonomi Jepang melihat sedikit bukti pertumbuhan harga bulan lalu setelah para pembuat kebijakan menggeser kebijakan moneter setelah bertahun-tahun stimulus gagal.

Indeks harga konsumen nasional turun pada tahunan 0,5% pada bulan September, menyusul penurunan yang sama dengan bulan sebelumnya, demikian Biro Statistik melaporkan Jumat (28/10).

Yang disebut inflasi inti, yang tidak termasuk harga makanan, turun 0,5% dalam 12 bulan pada September. Harga inti turun dengan jumlah yang sama pada bulan Agustus.

Inflasi Inti, yang tidak termasuk makanan dan energi, tidak berubah pada bulan September, menyusul kenaikan 0,2% pada bulan Agustus, data resmi menunjukkan.

Inflasi inti di Tokyo jatuh pada tahunan 0,4% pada bulan September, setelah turun 0,5% penurunan pada bulan Agustus.

Jepang kini telah deflasi selama tujuh bulan berturut-turut. Akibatnya, Bank of Japan (BOJ) telah memulai kerangka kebijakan baru yang bertujuan untuk mengendalikan suku bunga. Program baru juga termasuk penyesuaian volume pembelian aset. Upaya ini akan membantu BOJ mengelola dampak dari bunga negatif, alat kebijakan konvensional yang diumumkan awal tahun ini.

Dana Moneter Internasional (IMF) baru-baru ini mengupgrade proyeksi ekonomi Jepang tahun ini dan berikutnya. Laporan Oktober World Economic Outlook IMF memproyeksikan pertumbuhan PDB dari 0,5% di 2016 dan 0,6% pada tahun 2017, naik dari perkiraan Juli 0,3% dan 0,1%, masing-masing.

BOJ telah mengakui bahwa itu akan memerlukan waktu untuk mempercepat inflasi mencapai target 2 persen dan telah mengubah kerangka kebijakan untuk mengatasi perjuangan berlarut-larut menghadapi deflasi.

Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*