Deflasi Global Paksa Wall Street di Zona Merah

INILAHCOM, New York Bursa saham AS mengahiri sesi perdagangan Selasa (13/1/2015) dengan fluktuasi yang tinggi. Lajunya diselingi oleh ayunan triple-digit dan berakhir terkoreksi.

Dow Jones memperlihatkan pembalikan arah yang dramatis setelah mencatatkan kenaikan 280 poin kemudian mencatatkan penurunan yang signifikan. “Kondisi itu merefleksikan rendahnya keyakinan dan kepercayaan diri di antara para investor seiring penurunan harga minyak mentah dunia yang berlanjut sehingga menimbulkan kekhawatiran deflasi global,” demikian mengutip MarketWatch.com, Rabu (14/1/2015).

Harga minyak mentah dunia (WTI) sempat ditransaksikan di bawah US$46 per barel dan pagi ini kembali menguat 0,27 poin (0,59%) ke posisi US$46,16 per barel.

Koreksi Wall Street juga terjadi setelah pasar melakukan reli pada Selasa (13/1/2015) pagi yang lebih tinggi dibandingkan ekspektasi. Pasar terdongkrak oleh rilis kinerja keuangan Alcoa yang di atas harapan pasar. Begitu juga dengan ekspektasi European Central Bank (ECB) yang semakin dekat untuk melakukan Quantitative Easing.

Namun demikian, setelah pertengahan perdagangan, semua capital gain dari berbagai saham mulai melandai dan Wall Street pun berakhir di zona merah.

Indeks S&P 500 berakhir turun 5,23 poin (0,26%) ke posisi 2.023,03; begitu juga dengan Dow Jones Industrial Average (DJIA) yang turun 27,16 poin (0,15%) ke angka 17.613; dan Nasdaq Composite Index turun 3,21 poin (0,07%) ke angka 4.661,50. [jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*