Rupiah pada perdagangan awal pekan (7/11) yang dibuka lebih rendah di awal perdagangan oleh kekuatan dollar AS masih terus berlanjut sekalipun BI tinggikan kurs referensinya. Sentimen kekuatan dollar AS sangat kuat mengalahkan sentimen positif laporan PDB Q3-2016.
Lihat: Ekonomi Indonesia Q3 Tumbuh 5,02 Persen, Sejalan Dengan Perkiraan
Akibat lemahnya pergerakan rupiah membuat arus modal asing keluar bursa lebih banyak dibandingkan arus masuknya sehingga tercetak net sell asing sebesar Rp1 triliun lebih. Namun aksi jual asing ini tidak dapat membuat IHSG tertekan, karenanya indeks naik 0,4%.
Lihat: IHSG 7 November Akhirnya Ditutup Menguat, PDB Q3 Positip
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot sore ini masih bergerak negatif dengan posisi penurunan 0,04% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13088/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13105/US$. Untuk kurs Jisdor dan kurs transaksi antar bank yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini diperkuat dari perdagangan sebelumnya.
Kurs jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia lebih kuat di 13082 dari perdagangan sebelumnya di 13103, demikian kurs transaksi antar bank juga diperlemah ke 13147 dari perdagangan sebelumnya 13169.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah perdagangan esok hari diperkirakan dibuka positif oleh pertimbangan pasar akan data pertumbuhan ekonomi kuartal III yang naik.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor : Jul Allens
—
Distribusi: Vibiznews
Speak Your Mind