Data neraca perdagangan tidak mempengaruhi rupiah

JAKARTA. Mata uang rupiah menguat sementara setelah pelaku pasar memangkas kepemilikan dollar AS sebagai antisipasi arah kebijakan The Fed.

Di pasar Spot, Selasa (15/12) nilai tukar rupiah di depan dolllar AS menanjak 0,54% dari sehari sebelumnya di Rp 14.046. Sementara di kurs tengah Bank Indonesia, rupiah menguat tipis ke level Rp 14.065 per dollar AS.

Faisyal, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures mengatakan, kenaikan rupiah terpengaruh oleh melemahnya dollar AS menjelang rapat Federal Open Market Committee (FOMC).

Pasar tidak lagi melihat kenaikan suku bunga The Fed namun mengantisipasi pernyataan pejabat The Fed terkait kebijakan tahun depan. “Yang ditunggu saat ini apakah kenaikan suku bunga bertahap atau tidak,” paparnya.

Untuk itu, pelemahan dollar AS tetap mengangkat rupiah meski data neraca perdagangan dalam negeri bulan November mengalami defisit sebesar US$ 346,4 juta. Angka defisit neraca perdagangan ini merupakan yang pertama kali di tahun 2015. Bulan Oktober lalu, neraca perdagangan masih surplus US$ 1,01 miliar.

Selanjutnya, Faisyal melihat rupiah masih dalam tren melemah.


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*