Data mengecewakan, harga minyak turun

NEW YORK. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun untuk pertama kalinya dalam empat hari karena data ekonomi Amerika Serikat dan Eropa negatif , serta adanya spekulasi permintaan bahan bakar menurun.

Harga minyak WTI berjangka merosot 0,9% di New York. Saham bertumbangan setelah, Federal Reserve mengumumkan penurunan kinerja produksi industri di AS secara tak terduga di bulan April. Sementara itu, di kawasan euro gagal dalam mengumpulkan momentum pertumbuhan di kuartal I.

Sementara itu, Badan Informasi Energi AS melaporkan, pasokan minyak mentah AS naik ke tingkat rekor tertinggi, sementara produksi naik. “Pertumbuhan industri AS tampaknya telah terhenti, dan angka GDP Eropa tidak cukup,” kata Tim Evans, analis energi Citi Futures Perspective di New York.

Ia menyimpulkan, kondisi ekonomi saat ini sudah mencemaskan. “Prospek ekonomi makro memburuk dan akan berdampak permintaan,” terangnya.

Harga minyak WTI pengiriman Juni turun 87 sen menjadi US$ 101,50 per barel di New York Mercantile Exchange, Kamis (15/5). Ini merupakan penurunan terbesar sejak 30 April lalu.

Sementara itu, harga minyak Brent pengiriman Juni naik 25 sen menjadi US$ 110,44 per barel saat diperdagangkan di London. Selisih harga minyak acuan Eropa ini dengan minyak WTI melebar sebesar US$ 8,94 per barel, selisih harga terbesar sejak 25 April.

Editor: Asnil Bambani Amri

Sumber: Bloomberg


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*