Kekecewaan pasar terhadap kebijakan Bank Sentral Inggris (BOE) semalam yang belum mengubah kebijakan suku bunganya sehingga mengakibatkan poundsterling mendapat tekanan jual kuat mulai pudar pada perdagangan sesiAsia hari Jumat (12/5). Pasar kembali mencermati laporan data ekonomi sebelum keputusan kebijakan moneter BOE, yaitu laporan tingkat inflasi yang meningkat melebihi ekspektasi kenaikan dari periode sebelumnya.
Tingginya tingkat inflasi tersebut berusaha menghibur pasar yang 2 pekan terakhir dikecewakan beberapa rilis data ekonomi khususnya laporan sementara data pertumbuhan ekonomi periode kuartal pertama 2017 yang menurun dari periode kuartal sebelumnya. Tekanan jual semalam juga dipicu oleh buruknya laporan produksi manufaktur yang semakin kontraksi, juga oleh laporan neraca perdagangan luar negeri yang mengecewakan.
Pergerakan kurs poundsterling selanjutnya hingga sesi malam tidak disertai dengan laporan data-data ekonomi lokal sehingga akan lebih banyak dipengaruhi oleh sentimen dollar AS, dimana jika kekuatan dollar meninggi lagi maka pair GBPUSD akan alami koreksi negatif.
Pergerakan poundsterling sesi Amerika (09:20:00 WIB) kosolidasi terhadap dollar AS, setelah dibuka lebih tinggi dari perdagangan sebelumnya pada 1.2885 awal perdagangan sesi Asia. Kini pair GBPUSD berada di posisi 1.2888 yang sempat mencapai tertinggi di 1.2899 dan posisi terendah di 1.2875.
Untuk perdagangan selanjutnya secara teknikal hingga perdagangan sesi Amerika berakhir, pair akan bergerak negatif ke support kuatnya pada kisaran 1.2854-1.2790. Dan jika tidak sampai ke posisi tersebut berpotensi naik kembali ke posisi awal sesi sebelum menuju resisten kuatnya.
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang
—
Distribusi: Vibiznews
Speak Your Mind