Data Ekonomi Tekan Gerakan Wall Street

INILAHCOM, New York – Saham-saham di Wall Street berakhir lebih rendah pada Jumat (31/3/2017), setelah bergerak dalam kisaran ketat, karena investor mempertimbangkan sejumlah laporan ekonomi.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 65,27 poin atau 0,31 persen menjadi ditutup pada 20.663,22 poin. Indeks S&P 500 berakhir merosot 5,34 poin atau 0,23 persen menjadi 2.362,72 poin, dan indeks komposit Nasdaq berkurang 2,61 poin atau 0,04 persen menjadi 5.911,74 poin.

Pendapatan pribadi AS meningkat 57,7 miliar dolar AS atau 0,4 persen pada Februari, sejalan dengan konsensus pasar, menurut perkiraan yang dirilis oleh Departemen Perdagangan, Jumat (31/3).

Pada Februari, pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) meningkat 7,4 miliar dolar atau 0,1 persen, sedikit di bawah ekspektasi pasar untuk kenaikan 0,2 persen.

Indeks harga PCE naik 2,1 persen secara tahun ke tahun, sedangkan indeks harga PCE inti, tidak termasuk makanan dan energi, meningkat 1,8 persen dari tahun lalu.

“Kami berharap pengeluaran akan rebound pada musim semi dan The Fed akan terbukti benar. Namun, mereka telah mengambil risiko, setidaknya sebagian karena lintasan inflasi, termasuk inflasi inti, cenderung naik,” kata Chris Low, kepala ekonom di FTN Financial.

Sementara itu, angka akhir sentimen konsumen untuk Maret datang di 96,9, gagal memenuhi konsensus pasar 97,6, menurut indeks sentimen konsumen Thomson Reuters/University of Michigan pada Jumat (31/3).

Komentar dari pejabat-pejabat Federal Reserve juga dalam fokus. Presiden Fed New York William Dudley mengatakan pada Jumat (31/3) bahwa perkiraan The Fed dua kali lebih kenaikan suku bunga tahun ini tampaknya masuk akal.

Untuk minggu ini, indeks saham unggulan Dow naik 0,3 persen, dan indeks yang lebih luas S&P 500 naik 0,8 persen, sedangkan indeks Nasdaq bertambah 1,4 persen. [hid]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*