Data ekonomi membayangi gerak yen

JAKARTA. Mata uang yen kehilangan tenaga. Sejumlah data ekonomi Jepang yang negatif menyeret kinerja JPY di depan mata uang dunia lain. Mengutip Bloomberg, Senin (10/8) pukul 18.00 WIB, pasangan USD/JPY naik 0,04% ke 124,74. EUR/JPY naik tipis 0,1% ke 136,38. Namun AUD/JPY turun 0,39% ke 91,7970.

Analis SoeGee Futures Alwy Assegaff menjelaskan, menjelang kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS), USD semakin kuat. Sedangkan JPY tidak mendapat dukungan sentimen positif dari dalam negeri. Alwi bilang, data non-farm payrolls AS akhir pekan lalu mendukung prospek kenaikan suku bunga AS di bulan September.

Memang data ini menunjukkan penurunan menjadi 215.000 dibandingkan periode sebelumnya di 231.000. Namun, data tersebut menunjukkan pertumbuhan konsisten pada lapangan kerja AS. “Data ini semakin membuat USD bullish,” ujarnya.

Sementara itu, JPY masih minim sentimen. Akhir pekan lalu, Jepang merilis data current account per Juli 2015 yang surplus ¥ 1,3 triliun, turun dibandingkan periode sebelumnya di ¥ 1,64 triliun. Indeks kepercayaan konsumen Jepang bulan Juli juga menurun menjadi 40,3 dibandingkan bulan sebelumnya di angka 41,7. Data ini turut menekan JPY.

Analis PT Monex Investindo Futures, Faisyal mengatakan, AUD/JPY dalam tren bullish, meski ada tekanan bearish. AUD sebenarnya tertekan setelah rilis data ekonomi Tiongkok pada hari Sabtu dan Minggu lalu menunjukkan hasil negatif yakni data neraca perdagangan dan indeks harga produsen.

Pergerakan AUD dapat terpengaruh sentimen Tiongkok, yang merupakan mitra dagang utama Australia. Sementara itu, pasangan EUR/JPY hanya mampu naik tipis karena sentimen negatif masih membayangi keduanya. EUR tertekan krisis Yunani yang belum pulih.

Gema Goeyardi, Analis dan Direktur PT Astronacci International mengatakan, pasangan EUR/JPY akan berada pada tren bearish dalam waktu dekat.

Editor: Barratut Taqiyyah


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*