Data AS Tak Berpengaruh Banyak pada Rupiah

Data AS Tak Berpengaruh Banyak pada Rupiah

INILAH.COM, Jakarta – Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (31/12/2013) diprediksi melemah terbatas. Rilis data AS dinilai tak berpengaruh banyak.

Analis senior Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatkaan, laju rupiah Selasa (31/12/2013) ini seharusnya tidak banyak mengalami pergerakan akibat nuansa liburan. Apapun yang terjadi pada pasar global, baru akan terefleksi pada pekan kedua Januari 2014 seiring kembalinya mayoritas pelaku pasar dari libur panjangnya.

“Karena itu, Selasa ini rupiah berpeluang tidak mengalami pergerakan yang berarti dalam kisaran 12.180 hingga 12.250 per dolar AS dengan kecenderungan melemah,” katanya kepada INILAH.COM.

Sementara itu, kata dia, aksi beli dolar AS untuk liburan ke luar negeri seharusnya memang memperlemah rupiah. “Tapi, biasanya, orang mempersiapkan dolar AS sudah dilakukan jauh-jauh hari. Paling telat pertengahan Desember sudah mereka lakukan,” ujarnya.

Karena itu, Firman menegaskan, tekanan negatif pada rupiah karena faktor libur sudah tidak banyak lagi. Apalagi, sebagian money changer juga tutup. “Karena itu, permintaan dolar AS sudah tak signifikan lagi karena memang pasar sendiri sekarang sudah berlibur,” ucapnya.

Kalaupun terjadi penukaran rupiah terhadap dolar AS, tidak akan signifikan. “Sebab, kalaupun ditukar, mungkin terbatas pada kartu kredit saja jika dia memang sedang di luar negeri,” tuturnya.

Semalam, lanjut dia, pasar sudah mendapatkan data dari AS. AS merilis data penjualan rumah (pending home sales) yang angkanya sudah diprediksi naik jadi 1,1% dari publikasi sebelumnya -0,6%.

Begitu juga dengan indeks kepercayaan konsumen AS yang akan dirilis nanti malam yang juga sudah diprediksi naik dari 70,4 menjadi 76,5. “Bursa AS tetap buka pada 31 Desember 2013,” timpal dia.

Data tersebut menegaskan keberlanjutan pertumbuhan ekonomi AS sehingga mendorong The Fed untuk terus mengurangi pemberian stimulusnya. Lalu, besok 1 Januari 2014, pasar akan mendapatkan data Indeks Manufaktur dari China yang sentimennya cenderung memperkuat dolar AS.

Sebab, data China itu membuat pasar khawatir dengan performa ekonomi China. “Apalagi, pada 2 Januari, pasar juga dihadapkan pada data ekonomi Indonesia,” imbuhnya.

Asal tahu saja, kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (30/12/2013) ditutup menguat 25 poin (0,20%) ke posisi 12.220/12.245. [jin]


Sumber: http://www.inilah.com/rss/feed/pasarmodal/

Speak Your Mind

*

*