Danareksa Prediksi Dolar AS Rata-rata Rp 11.750 di 2015

Jakarta -PT Danareksa (Persero) memprediksi pergerakan nilai tukar rupiah akan menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tahun ini. Rata-rata posisi dolar AS ada di kisaran Rp 11.750.

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu memprediksi saat ini nilai tukar rupiah masih berada di titik yang rendah. Sehingga masih ada ruang untuk penguatan.

Direktur Utama Danareksa, Heru D. Adhingrat, menyampaikan tahun 2015 disebut sebagai tahun transformasi karena pergantian pemerintahan selalu diiringi dengan harapan untuk menjadi lebih baik.

Heru juga menyampaikan harapannya agar Kabinet Kerja membawa perubahan yang bermanfaat bagi pelaku pasar modal pada khususnya dan rakyat pada umumnya.

“Dengan neraca perdagangan dan neraca transaksi berjalan yang diprediksikan juga akan membaik, yang akan berdampak positif pada nilai tukar rupiah maupun pasar modal, maka prospek perekonomian pada tahun 2015 ini diperkirakan akan lebih baik dibandingkan dengan tahun 2014 yang lalu,” ujar Direktur Danareksa Purbaya Yudhi Sadewa di acara Danareksa Market Outlook 2015 dengan tema “A Year of Transformation” di Glass House, The Ritz Calton Hotel Pacific Place, Jakarta, seperti dikutip dari siaran pers, Rabu (14/1/2015).

“Suku bunga BI rate untuk tahun 2015 diperkirakan masih bertahan di level 7,75%, bahkan berpeluang turun ke 7,50%. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan lebih baik menjadi sekitar 5,3-5,4%. Inflasi cenderung stabil di sekitar 8%, dan menurun di akhir tahun menjadi sekitar 5%,” tambah Purbaya.

Sedangkan Head of Equity Research Danareksa, Helmy Kristanto, mengatakan penguatan makro ekonomi akan membantu menciptakan kondisi yang lebih kondusif bagi perusahaan.

“Kami mempertahankan pandangan positif kami terhadap pasar modal Indonesia di 2015. Lebih lanjut, kami percaya komitmen pemerintah untuk membangun infrastruktur merupakan faktor kunci pertumbuhan pada tingkat mikro,” ujar Helmy.

Dengan demikian, Danareksa memperkirakan potensi kenaikan pasar sebesar 13% pada tahun 2015 dengan target Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir tahun sebesar 5.900 berdasarkan pendekatan top down dengan acuan price to equity ratio 16,2 kali.

“Pendekatan bottom up kami juga menunjukan hasil yang sama,” ujarnya.

(ang/hds)


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*