Dana Pensiun & Asuransi Jaga Stabilitas Harga SBN

INILAHCOM, Bogor – Dana pensiun dan asuransi diklaim ampuh menjaga stabilitas harga Surat Berharga Negara (SBN).

Kondisi itu terjadi terutama pascapemberlakuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) yang mengharuskan perusahaan asuransi mengalokasikan 30% ke SBN dari total investasi.

“Dengan cara ini, harga SBN relatif stabil dan tidak didominasi investor asing,” kata Kristianto Andi Handoko, Deputi Direktur Pengawasan Asuransi 2, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam acara Pelatihan Wartawan ‘Perkembangan Industri Keuangan Non-Bank’, di Bogor, Sabtu (1/4/2017).

Hingga akhir Desember 2016, aset asuransi nyaris tembus Rp1000 triliun, tepatnya Rp968 triliun. Dari total angka tersebut, didominasi asuransi jiwa. Asuransi jiwa sendiri didominasi unit link sebesar 16,8%.

Adapun portofolio investasi industri asuransi per Desember 2016 adalah sukuk/obligasi yang memiliki porsi 12,5%, deposito 16%, reksadana 16,8%, saham 23,4%, SBN 27,6%, dan lainnya 3,8%.

Jika sentimen di dalam negeri bermasalah, lanjut Kristianto, investor asing langsung full out yang menyebabkan harga SBN anjlok. Akibatnya, country rate pun turun. “Dana pensiun dan asuransi itulah yang bisa menjaga nilai SBN agar tidak turun tajam,” ungkap dia.

Begitu juga, kata dia, dengan IHSG yang pergerakannya relatif stabil dan belakangan cenderung naik. “Itu karena kita dorong investor institusi untuk tidak keluar. Kalaupun harga saham turun, mereka melakukan average down (pembelian saham di harga bawah secara bertahap),” imbuhnya. [jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*