Dalam sepekan ini, rupiah terangkat 0,54%

JAKARTA. Isu kenaikan suku bunga The Fed mendominasi pergerakan rupiah dalam sepekan terakhir. Di pasar Spot, Jumat (18/12) nilai tukar rupiah di hadapan dollar AS menguat 0,65% ke level Rp 13.917 dibanding sehari sebelumnya.

Dalam sepekan terakhir rupiah terangkat 0,54%. Sementara kurs tengah Bank Indonesia (BI) menunjukkan rupiah turun tipis di level Rp 14.032 dan tergerus 0,68% dalam sepekan terakhir.

Ekonom PT Bank Central Asia Tbk, David Sumual mengatakan, sentimen utama pergerakan rupiah yakni terkait kenaikan suku bunga The Fed. Sebelum The Fed menaikkan suku bunga, rupiah sempat melemah lantaran investor melakukan antisipasi.

Namun setelah suku bunga The Fed akhirnya naik menjadi 0,5% pergerakan rupiah justru menguat. “Angka kenaikan suku bunga sudah mendapat antisipasi dari pasar,” papar David. Keputusan BI untuk mempertahankan suku bunga di level 7,5% pun mendapat respon positif dari pasar.

Untuk selanjutnya, pelaku pasar akan memperhatikan data-data ekonomi baik dari dalam negeri maupun dari sisi AS. Perlu diingat bahwa setelah The Fed menaikkan suku bunga, harga komoditas turun sehingga akan mempengaruhi kondisi ekonomi global. Sementara kebijakan Bank Sentral di seluruh dunia berbeda – beda.

Sementara dari sisi internal, data utang luar negeri Indonesia dapat menjadi sentimen penggerak rupiah. Data tersebut dirilis pada Jumat malam (18/12).


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*