Chatib Basri Perkirakan Gejolak Harga Minyak Hanya Sementara

Jakarta -Harga minyak hari ini naik menembus level tertingginya dalam 9 bulan, akibat gejolak geopolitik yang terjadi di Irak. Kenaikan harga karena militan Sunni menyerang kilang minyak terbesar dan memperluas kekuasaannya.

Harga minyak dunia sangat besar pengaruhnya terhadap Indonesia. Sebab, sebagai negara importir minyak, pemerintah terpaksa harus menyiapkan anggaran lebih terutama untuk subsidi bahan bakar minyak (BBM).

Namun, Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan kondisi tersebut bersifat sementara. Meskipun pemerintah tetap akan memantau segala risiko yang disebabkan oleh kenaikan harga minyak.

“Saya kira ini temporer. Jadi kita lihat saja, kita monitor terus,” kata Chatib di Gedung Djuanda, Kemenkeu, Jakarta, Jumat (20/6/2014).

Tahun ini, pemerintah mengasumsikan harga minyak Indonesia (ICP) sebesar US$ 105 per barel. Chatib optimistis rata-rata ICP sepanjang 2014 akan berada pada kisaran itu. “Kita masih percaya rata-rata harga US$ 105 per barel,” tegasnya.

Sebagai informasi, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengiriman Agustus sempat menyentuh US$ 114,8 per barel. Ini merupakan harga tertinggi sejak September 2013. Namun pada penutupan perdagangan, harganya turun tipis ke US$ 114,5 per barel.

Sementara minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Juli harganya naik 40 sen menjadi US$ 106,37 per barel.Next

(mkl/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*